EVALUASI HASIL PTS SMAK SEMINARI ST. YOHANES PAULUS II LABUAN BAJO


Foto: Para siswa-siswi SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo sedang mengerjakan soal Ujian PTS.

Kepala SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo bersama para guru mengadakan evaluasi hasil PTS atau Penilaian Tengah Semester kepada siswa-siswi SMAK Seminari Labuan Bajo (10/10). Kegiatan ini bertujuan untuk menilai hasil PTS, kinerja guru, dan kehadiran para siswa/i.
Berdasarkan penilaian kepada sekolah, hasil PTS kurang makmasimal. Persentasi nilai kelulusan lebih kecil dibandingkan nilai siswa yang tidak lulus. Karena itu, perlu evaluasi terhadap proses pembelajaran sehingga hasilnya dapat memuaskan. “Hasil PTS ini perlu dievaluasi sebagai bahan pembelajaran para guru,”, kata Kepala SMAK Seminari Labuan Bajo, Rm. Kristo Ramlino.
Selain itu, kepala SMAK Seminari Labuan Bajo membuka ruang diskusi kepada para guru untuk memberikan komentar berkaitan hasil PTS dan kemampuan belajar para siswa/i. Secara umum, komentar para guru memberikan kesan bahwa kelas X yang terdiri dari tiga rombongan kelas belum maksimal menerima materi yang diberikan oleh para guru jika dibandingkan dengan angkatan sebelumnya. Pak. Egy, guru Matematika kelas X mengatakan kemampuan dasar matematika kelas X masih sangat lemah. “Saya perhatikan ketika saya memberikan materi dasar matematika, anak-anak masih sulit untuk mengerti. Metode pembelajaran sudah dupayakan semaksimal mungkin tetapi belum juga bisa ditangkap,” jelas Pak. Egy. Hal sama juga disampaikan oleh Pak. Tardy, Guru Sosiologi kelas X bahwa kelas X masih minim dengan pengetahuan umum. “Beberapa kali saya tanya seputar pengetahuan umum, tetapi mereka tidak bisa memjawab dengan benar,” kata Pak. Tardy.
Oleh karena itu, menurut Rm. Kristo perlu ada penguatan komptensi dasar bagi siswa dan pengembengan budaya literasi. “Untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh para guru di kelas X perlu adanya penguatan kompetensi dasar dan pengembangan budaya literasi bagi siswa,” kata Rm. Kristo.
Lebih lanjut, Rm. Kristo mengatakan kunci kesuksesan peserta didik ada pada kemampuan guru untuk mengolah ruangan kelas seefektif mungkin sehingga para siswa pro aktif dalam proses pembelajaran. “Guru menjadi kunci agar proses pembelajaran di kelas itu berjalan efektif,” jelasnya.
Pada akhir pertemuan evaluasi itu, Rm. Kristo mengingat kembali kepada para guru untuk tetap semangat dan sabar dalam mendidik para siswa-siswi. Jadilah guru sekaligus orang tua bagi siswa-siswi sehingga mereka merasa nyaman dan akrab. “Saya meminta kita semua untuk menjadi guru sekaligus orang tua dari para siswa-siswi sehingga mereka merasa nyaman dan akrab,” kata Rm. Kristo.
Pertemuan itu kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ibu Sertin, Seksi Liturgi SMAK Seminari Labuan.

Penulis: Fr. Vayan Yanuarius

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biarkan Takdir Bercerita

Peran Penting Pendidikan dalam Mendobrak Kemiskinan di NTT

Antologi Puisi Arifin Basri