Nono Sebagai Kaca Mata bagi Pendidikan NTT

 

Foto: Dok. Pribadi

        Baru-baru ini masyarakat Indonesia dibanggakan dengan prestasi fantastis yang diraih oleh siswa kelas 2 SD dari Nusa Tenggara Timur. Siswa tersebut bernama Archangels Hendrik Meo Tnunay (Nono) yang baru berusia 8 tahun. Keberhasilan Nono dalam olimpiade matematika internasional yang sudah mengalahkan 7000 peserta dari berbagai negara sangat mengharumkan nama bangsa Indonesia di kanca internasional. Prestasi ini juga sudah mengangkat derajat masyarakat NTT dan  membuat nama provinsi NTT kembali diperbincangkan khususnya dalam dunia pendidikan.  

Perbincangan mengenai prestasi yang diraih Nono tidak terlepas dari perbincangan mengenai mutu atau kualitas pendidikan di Nusa Tengggara Timur. Kualitas atau mutu pendidikan di NTT sampai saat ini masih terbilang rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyak sekolah di NTT, khususnya di plosok-plosok yang belum dilengkapi dengan berbagai infrastruktur seperti listrik, jaringan internet, dan juga segala fasilitas ataupun perlengkapan pendidikan lainnya yang belum terpenuhi. Namun prestasi yang diraih Nono sudah membuktikan bahwa meskipun demikian ternyata NTT punya potensi yang baik dalam pendidikan. 

Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa Nono sudah berhasil mengangkat derajat masyarakat NTT. Prestasi yang diraih nono juga sudah membanggakan masyarakat dari daerah NTT. Hal ini dibuktikan dengan sambutan baik yang telah diberikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat kepada Nono.

Keberhasilan Nono ini sangat menyadarkan masyarakat NTT akan potensi yang dimiliki dan juga sudah membuktikan kepada  masyarakat Indonesia tentang potensi dan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Timur yang baik meskipun mutu pendidikanya dianggap masih rendah. Hal ini juga dijadikan sebagai panutan dan juga motivasi bagi seluruh anak-anak di Nusa Tenggara Timur yang masih bergelut dalam bidang pendidikan untuk terus berjuag membuktikan potensi-potensi yang dimiliki. Semangat dan kerja keras juga sangat dibutuhkan dalam hal ini.


Pendidikan merupakan suatu tombak utama dalam mendobrak segala aspek kehidupan ke arah yang lebih maju, dalam arti dapat melahirka SDM yang baik dan berkualitas, sehingga dapat mengolah potensi-potensi yang ada. Begitupun dengan pendidikan di NTT mesti terus didorong dan juga didobrak sehingga melahirkan generasi-generasi yang dapat membawa NTT maju. Namun untuk mendorong kemajuan pendidikan di NTT sangat dibutuhkan peran orang tua dan para guru serta dukungan dan dorongan dari pemerintah daerah. 

Memperbaiki dan juga memperhatikan dengan sungguh-sungguh pendidikan di NTT sama dengan membawa Nusa Tenggara Timur ke arah yang lebih baik. Kondisi Nusa Tenggara Timur yang terbilang masih memiliki angka kemiskinan yang sangat tinggi mencapai 20,05 persen atau sebanyak 1.131.620 orang dari total populasi NTT. Dalam mengentas persoalan mengenai kemiskinan di NTT salah satunya adalah dengan betul-betul memperhatikan dan juga memperbaiki kondisi pendidikan.

Dengan demikian prestasi yang diraih Nono sangat perlu diperhatikan dan juga dapat dijadikan sebagai motivasi bagi masyarakat NTT untuk terus melihat dan menggali serta berjuang membuktikan potensi-potensi yang dimiliki demi membawa Nusa Tenggara Timur maju. Prestasi ini juga dapat membuka mata dari pihak pemerintah untuk betul-betul memperhatikan pendidikan di NTT. Agar pendidikan di NTT lebih bermutu dan melahirkan manusia-manusia yang berkualitas sehingga dapat membawa NTT ke arah yang lebih baik. Harapanya bukan hanya sampai pada Nono saja prestasi seperti ini melainkan anak-anak NTT harus terus berupaya menjadi yang terbaik, tentunya dengan memberikan fasilitas pendidikan yang memadai sehingga dapat aman dan nyaman untuk belajar. 

Penulis : Yoseph Riloyomas Resionori (XII IPS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEROSOTNYA PANGGILAN SEMINARIS

Biarkan Takdir Bercerita

EVALUASI HASIL PTS SMAK SEMINARI ST. YOHANES PAULUS II LABUAN BAJO